Selasa, Juni 02, 2009

Potret kerasnya Buruh anak-anak Bangladesh

Hari ini aku terima email dari seorang sahabat, mengenai potret buruh anak-anak Bangladesh.
Ya...Allah, sedih sekali melihatnya , anak-anak sekecil itu harus di paksa mengerjakan pekerjaan orang dewasa yang sangat membahayakan bagi kesehatan mereka sendiri tanpa ada perlengkapan keamanan yang memadai dengan jam kerja yang sangat panjang yaitu 10jam (bayangkan 10 jam setiap hari ??) dia gak punya waktu untuk tidur siang, nonton tv, minum susu, belajar & bermain seperti layaknya anak-anak sebayanya, bahkan hanya makan 2 kali sehari dan bukan itu saja, mereka di gaji dengan upah yang amat sangat minim .
kemana orang tua mereka yach, kok tega-teganya mengekploitasi anak sendiri , kenapa bukan mereka saja yang bekerja & biarkan anak-anaknya tumbuh dengan wajar.

Coba disimak foto-foto dibawah ini yang bikin trenyuh & sedih :

Jainal bekerja di pabrik pembuatan panci. Dia telah bekerja di pabrik selama tiga tahun.
Dia bekerja mulai pukul 9 pagi sampai pukul 6 sore dan mendapatkan gaji sebesar 10 USD per bulan. Dhaka 2008.




Ali, 13 tahun. Dia juga bekerja di pabrik pembuatan panci di Dhaka.
Dia bekerja 10 jam setiap harinya dengan koondisi kesehatan yang membahayakan dan hanya mendapatkan upah 3 USD per minggu.
Dhaka. Bangladesh. Juni 2008


Bocah ini bekerja membuat komponen logam di sebuah pabrik. Dhaka.Bangladesh.


Di Dhaka Bangladesh juga banyak ditemui anak-anak menjual bunga mawar ke pengendara mobil dan penumpang bus.




Jasmine 7 tahun. Dia mengumpulkan sampah di pagi hari.
Sekitar 5000 ton sampah dan 1000 orang pemulung mencari nafkah di tempat ini setiap harinya.

Seharusnya gadis cilik ini berada dirumah, bermain boneka, menggambar & mewarnai, tapi keadaan memaksanya untuk bekerja di sebuah pabrik batu bata di Dhaka .

Lihat... tangan mungil ini begitu kotor, kasar, gosong dengan kuku bekas terbakar... karena seringnya terkena besi panas.

Tangan mungil dari bocah 8 tahun bernama Munna saat bekerja di pabrik. Dia bekerja 10 jam sehari dan mendapat 8 USD untuk satu bulan. Dhaka 2007.


Sepuluh tahun Shaifur bekerja di sebuah pabrik kunci pintu di Old Dhaka.
Tidak seperti rekan-Nya, Shaifur bekerja tanpa masker.



Ia mendapatkan sekitar 500 taka (7 USD) per bulan, bekerja 10 jam sehari.
Ketika produksi sering berhenti karena kurangnya listrik, saat itulah dia memiliki waktu untuk bermain. Dhaka 2007




Anak-anak yang terpaksa untuk bekerja dengan jam kerja panjang dan tidak ada waktu istirahat. Selain itu, mereka dibayar dengan upah minimum.
Banyak orang lebih memilih untuk mempekerjakan anak-anak untuk memaksimalkan pelayanan bagi mereka upah minimum. Dhaka 2006.


Ia telah bekerja di pabrik selama dua tahun terakhir, dalam kondisi berbahaya, dan hanya mendapat makan 2 kali sehari.

Peluh membanjiri wajahnya, bukan karena habis main bola, tapi karena kepanasan seharian kerja kasar di pabrik, wajahnya begitu sedih & kelelahan...kasian sekali kamu nak...

17,5 persen dari anak-anak di usia 5-15 terlibat dalam kegiatan ekonomi.
Banyak dari anak-anak yang terlibat dalam berbagai pekerjaan berbahaya di pabrik pabrik. Dhaka 2006.



sudahkah kita bersyukur atas keadaan kita saat ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar